BACA YUK

PERTEMUAN KOORDINASI SIMURP KOMPONEN A DAN B TAHUN 2023

Pertemuan Koordinasi SIMURP Kompenen A dan B Tahun 2023 tanggal 16 – 18 Februari 2023  bertempat  di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur secara langsung dibuka oleh Kepala BPPSDMP (Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr),  Kapusluh (Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M.).

Kepala BPPSDMP dalam sambutan dan arahannya mengatakan, penyuluh dan petani harus bisa menjadi resonansi untuk penyuluh dan petani disekitar wilayah IPDMIP, setiap program harus dikemas disebarkan/diseminasi melalui materi penyuluhan, pelatihan, infografis, video dokumenter melihat di era 4.0.

Dokumentasi

Dalam pertemuan ini, perwakilan NTB oleh Yuan Fanata Panji, SP dan Nurmalinda Rurianti SP (Selaku Penyuluh Pembimbing SIMURP Wilbin Lombok Tengah). Adapun hal terkait yang dibahas dalam pertemuan ini, antara lain;

  1. Evaluasi SIMURP Tahun 2022 dan Upaya Keberlanjutan CSA  (Climate Smart Agriculture) melalui Sinergitas Pusat dan Daerah yang disampaikan oleh Manajer SIMURP (Sri Mulyani, SP.,M.Si). terkait evaluasi tahun 2022 Provinsi NTB (Lombok Tengah menjadi Lokasi SIMURP) berada di 3 Provinsi teratas dengan realisasi sebesar 99,8%. Sedangkan untuk rencana percepatan DIPA 2023 diharapakan (1). Segera menerbitkan SK pengelola SIMURP Dekonsentrasi; (2). Mensosialisasikan pedoman pelaksanaan SIMURP 2023  beserta Juknis; (3). Segera finalisasi SK CPCL Demplot dan scaling up CSA; (4). Provinsi dan Kabupaten bersama BPP agar berperan aktif dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan CSA di lokasi SIMURP dan mensosialisasikan teknologi CSA secara masif di daerah lainya di luar SIMURP; (5). Angka produktivitas dan luas panen padi per Kecamatan (KSA) daerah agar mengirimkan breakdown data per Kecamatan sebagai output SIMURP (2020-2022).
  2. Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP. Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M pada Pertemuan Koordinasi Komponen A dan B Tahun 2023 menyampaikan arahan mengenai: (a). Manfaatkan pertemuan koordinasi untuk berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam SIMURP yaitu Kementerian PUPR, Kementrian PPN/Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri; (b). SIMURP di harapkan bisa diperpanjang dengan catatan bisa membuktikan output dari SIMURP benar benar memberikan manfaat baik di level manajemen maupun di level lapangan untuk petani dan penyuluh; (c). Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menetapkan perencanaan tahun 2023 sehingga kaselerasi perkembangan kegiatan bisa terlihat; (d). Laporan tahunan dilengkapi dengan cerita sukses atau keberhasilan SIMURP ditingkat lapangan; serta Diseminasikan keberhasilan SIMURP melalui berita, media online, cyber extension, jurnal dll sehingga masyarakat luas lebih mengetahui tentang SIMURP berbasis teknologi CSA.
  3. Kebijakan dan Strategis Kementerian/Lembaga lainnya dalam mendukung Kegiatan CSA SIMURP yang disampaikan oleh Direktur Pengairan dan Irigasi Kementerian PPN/Bappenas. Salah satu arah kebijakan dan strategi pengelolaan Sumber Daya Air 2020-2024 adalah Peningkatan efisiensi dan kinerja sistem irigasi melalui penerapan konsep modernisasi irigasi yaitu dengan cara peningkatan efektivitas alokasi air irigasi, peningkatan kapasitas kelembagaan irigasi dan pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi. Selanjutnya penyediaan air untuk komoditas pertanian bernilai tinggi yaitu dengan cara peningkatan mikro irigasi dan peningkatan peran, partisipasi dan kemitraan dalam pengelolaan irigasi. Dalam menghadapi ancaman ketahanan pangan dan ketahanan air perlu diterapkannya teknologi CSA. Tantangan pengelolaan irigasi kedepannya akan semakin berat sehingga perlu sinergitas antar Kementerian dan Lembaga dalam mendukung penerapan CSA.
  4. Sinergitas rehabilitasi oleh Bapak Suprianto Nadeak yang mewakili direktur sistem dan strategi pengelolaan sumber daya air Ditjen SDA Kementerian PUPR terkait hal (a) .pemberdayaan petani dan penguatan BPP beserta penyuluh; (b). Melaksanakan kegiatan pertanian cerdas iklim CSA yg bertujuan untuk meningkatkan IP (realisasi IP 186 naik 30%); (c). CSA adalah kegiatan proyek untuk secara efektif mendukung pembangunan dan memastikan ketahanan pangan dalam iklim yg berubah; (d).capaian kinerja P3A sudah bagus dgn persentase 100%.

Selain itu, disampaikan pula bahwa terkait sinergitas rehabilitasi dan modernisasi komponen A dan B yang sangat penting yaitu NPIU BPPSDMP, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten untuk melakukan komunikasi dengan B/BWS lokasi SIMURP sehingga diharapkan BWS melakukan feedback/respon yang cepat dengan NPIU BPPSDMP, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten ketika ada sesuatu informasi yang dibutuhkan misalnya tutup/buka air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *