SOSIALISASI DAN PRAKTIK BIOSAKA DI BPP GUNUNG SARI LOMBOK BARAT
Selasa, 11 April 2023. Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh Muhamad Anshar dari Blitar dengan memanfaatkan bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam. Hal ini terus di ikhtiarkan dalam pengenalan Biosaka melalui penyuluhan ke petani maupun antar penyuluh. Pada kesempatan hari ini dilakukan sosialisasi dan praktik pembuatan Biosaka bertempat di BPP Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat yang dihadiri oleh Koordinator BPP Gunung Sari, Koordinator BPP Se Lombok Barat, Penyuluh BPP Gunung Sari, Penyuluh Bapeltanbun dan petani.
Selama pemaparan materi Biosaka terlihat peserta antusias dan seksama mendengarkan pemaparan dari penyuluh Bapeltanbun terkait apa itu Biosaka, bagaimana cara membuatnya, cara pengaplikasikannya serta manfaatnya, yang diselingi dengan sesi tanya jawab.
Dalam pembuatan Biosaka ini harus memperhatikan beberapa hal yaitu;
1. Pemilihan rumput/tumbuhan yang sehat bebas dari penyakit dan hama dengan minimal 5 jenis yang berbeda
2. Rumput/tanaman dimasukan ke ember dengan air sekitar 5 liter air bersih dan di remas remas dengan perasaan santai dan bahagia sampai air berwarna sinergi menyatu atau homogen
3. Selama peremasan tidak boleh berhenti atau digantikan orang lain sampai homogen.
4. Setelah larutan Biosaka sudah selesai peremasan kemudian di saring dan di simpan dalam botol.
Pengaplikasian Biosaka dapat dilakukan setelah selesei pembuatan menggunakan spreyer, dengan cara posisi nozzle menghadap ke atas sekitar 1 meter diatas tanaman, nozzle diatur menghasilkan drif seperti kabut, aplikasi juga melihat arah angin sehingga penyebaran partikel larutan mengarah pada daun tanaman sasaran secara merata. Dosis aplikasi untuk tanaman padi yaitu 40 ml per 15 liter air alat semprot.